featured Slider

Like us

I Left My Heart In Yogyakarta

by - November 26, 2018

Kafe 80s Bocor Alus - What to Visit in Yogyakarta

Yogyakarta. Tempat yang tidak pernah kehilangan pesonanya. Ya memang tidak bisa dipungkiri, budaya dan modernisasi di kota ini seakan berkembang beriringan. Wisata budaya dan peninggalan prasejarah seperti candi yang masih terjaga apik, berdampingan dengan wisata belanja murah dan berbagai tempat makan enak yang ramah di kantong membuat Yogyakarta masih menjadi salah satu kota wisata yang paling banyak dikunjungi ketika liburan tiba. Dan beberapa waktu yang lalu, saya meninggalkan separuh hati saya di kota ini.

Hari itu adalah hari terakhir cuti saya. Setelah 4 hari full di Solo, dan kebetulan Solo dan Yogya lokasinya berdekatan (sekitar 2 jam perjalanan menggunakan mobil) jadilah saya akan jalan-jalan ke Yogya. Not having too many expectation at first, karena inginnya saya hanya membeli bakpia, kemudian jalan-jalan cari batik ke Jalan Malioboro. Sisanya terserah angin membawa saya kemana. Tapi ternyata, satu hari di Jogja meninggalkan banyak cerita.


Saya ditemani oleh saudara yang merangkap jadi tour guide saya pada hari itu. Kita berangkat dari Solo sekitar pukul 7.30 pagi dan sampai di Jogja pukul 9.30. Pemberhentian pertama adalah sarapan di House of Raminten. Menunya variatif, saya coba Ayam Koteka dan Nasi Liwet. Dua-duanya enak dan satu hal yang cukup membekas di ingatan saya adalah bau dupa yang menyengat hidung dari pintu masuk hahaha!!

House of Raminten - What to Visit in Yogyakarta

Selepas sarapan, kami melanjut kegiatan dengan berbelanja ke daerah Jalan Malioboro. Nggak banyak sih yang saya kunjungi, hanya mampir sebentar ke Hamzah Batik (as known as Mirota Batik). Ruameee tenan yo, tapi gapapa saya berhasil dapat daster lucu, tote bag, serta souvernir lucu untuk oleh-oleh dengan harga yang terjangkau.

Hamzah Batik - What to Visit in Yogyakarta

Hamzah Batik - What to Visit in Yogyakarta

Setelah itu, kami lanjut perjalanan untuk makan siang. Meskipun terhitung jaraknya sebentar dari sarapan sebelumnya, mungkin karena berbelanja membakar banyak kalori kami jadi cepat lapar hahaha. Kami menyusuri jalan yang lumayan agak jauh dari pusat kota Yogyakarta, namanya Kafe Bocor Alus. Kafe yang mengangkat tema 80-an ini menarik dan sangat instagramable. I’ll tell you the whole review in separate post.

Baca juga : 

Kafe 80s Bocor Alus - What to Visit in Yogyakarta

Tidak terasa, matahari pun mulai lengser. Saya waktu itu tertidur di mobil jadi nggak tau persis jalannya seperti apa. Bangun-bangun kami sudah sampai di puncak Yogyakarta. Lupa nama daerahnya apa. Tapi hawanya sejuk dan segar. Ternyata pemberhentian kami kali ini untuk catching sunset di Candi Ijo. Sayang sekali handphone saya lowbatt saat itu, jadi nggak bisa ambil foto kece hiks.

Kami tidak lama-lama di Candi Ijo, setelahnya kami turun sedikit dan mampir ke Tebing Breksi. Yes, those beautiful cliff that famed with its instagrammable spot. Sayangnya kami datang ketika matahari sudah tenggelam, jadi fotonya kurang maksimal. Tetapi, terobati dengan pemandangannya yang ternyata sangat indah ketika malam. Lampu-lampu kota yang terlihat dari atas serta langit malam dengan semburat senja yang masih tertinggal benar-benar mencuri hati saya.

Candi Ijo - What to Visit in Yogyakarta
photo : instagram @mutiaraseptiansari 


Tebing Breksi - What to Visit in Yogyakarta
photo : instagram @basir_008

Kembali ke pusat kota, kami makan malam salah satu kafe milik teman saudara. Namanya Oase Cafe, letaknya di Jalan Taman Siswa. Saya coba mentok rica-rica (surpraisingly taste very good), dan minum wedang (saya lupa namanya, seperti wedang uwuh dengan tambahan jeruk nipis). Perjalanan kami hari itu ditutup dengan membeli bakpia untuk oleh-oleh teman kantor.

Oase Kafe  - What to Visit in Yogyakarta

Nggak sangka ya, dalam sehari bisa explore sekian tempat di Yogyakarta. Dan semuanya berhasil mencuri hati saya dengan pesonanya masing-masing. Hmmmmm capek banget tapi seru... See you very soon Jogja!

You May Also Like

0 komentar