featured Slider

Like us

Friday Night Journal #2 - A Question : Jaksel or Sulsel?

by - May 27, 2022



Sebuah jawaban dari pertanyaan satu juta dollar : "Pilih mana? Jaksel atau Sulsel?"


Dalam perjalanan saya ke Makassar, saya terlibat diskusi yang cukup menarik dan panjaaaang. Saya berdiskusi dengan teman tentang "Mana yang lebih menyenangkan, Jakarta atau Sulsel?" kami berdiskusi panjaaaaaaang sekali, saling melempar pendapat, dan saling menanggapi argumen masing-masing. 

Sebagai introduction, saya cerita sedikit dulu ya. Teman saya ini menghabiskan sebagian besar waktunya di Makassar. Tetapi dia juga terhitung cukup sering bolak balik Jakarta. 
Saya sendiri, menghabiskan lebih dari 20 tahun terakhir di Jakarta. Kemudian pindah ke Sulsel dan terhitung cukup sering bolak balik Makassar (setidaknya dalam satu bulan terakhir).

So, in terms of experience exposure in each city, be it Jakarta or Makassar, I think we're both equal. Cukup adil dong ya, diharapkan nggak berat sebelah ni diskusinya. Karena sama-sama punya pengalaman yang cukup di kedua wilayah yang sedang diperbandingkan ini. 

Saya tentu berpendapat bahwa Jakarta is the best lah, in every aspects. Dari segi fasilitas, kemudahan, akses transportasi kota, semuanya jelas Jakarta yang menang. Menurut saya pribadi, orang-orang Jakarta mungkin terkesan orang kota nan egois atau apalah yang lain, tapi justru di tengah keberagamanan Jakarta, tanpa disadari masyarakatnya jadi terbentuk untuk saling menerima dan menghargai perbedaan.

Sebaliknya dia bilang, "Jakarta tuh nggak banget, mending Sulsel kemana mana". Semua pendapat saya tadi dipatahkan olehnya. Dia berpendapat fasilitas, akses, dan kemudahan jelas Jakarta yang menang (dan memang harus) mengingat Jakarta sampai saat postingan ini ditulis masih menjadi Pusat Pemerintahan dan Pusat Bisnis. Kemudian, untuk masyarakatnya pun ya harus dipaksa begitu karena ya balik lagi terbentuknya masyarakat yang lebih open terhadap perbedaan memang jadi suatu keniscayaan di Jakarta. 

Kemudian dia menambahkan, "Jakarta tuh apa yaa... habis waktu hidup. Masa mau sampai kantor jam 9, siap-siap sudah harus dari subuh, berangkat pagi betul, pulang harus tunggu macet reda dan sampai malam. Buat apaaa?" (oke untuk yang ini bener sih hahaha... Jakarta really steals our youth!!)

Ya begitulah, kami berargumen panjang tanpa penyelesaian saling membela Jakarta dan Sulsel sampai kami tiba di tujuan hahaha. 

To think about it, memang tidak akan ada penyelesaian dari obrolan kami. Tidak ada yang lebih baik antara Jakarta dan Sulsel. Tidak juga ada yang kalah dan menang. Kami akan selalu kekeuh dengan pendapat masing-masing. Karena sebenarnya, masing-masing dari kami mempunyai perasaan dan cara pandang berbeda terhadap kedua kota tersebut.

Yang menang untuk saya tentu Jakarta. Dengan segala macetnya, keruwetannya, kehebohannya, dan semuanya. Jika dirasa-rasa lagi, I love Jakarta simply because that's where most of my happy and core memories were made. Disana juga tempat saya memulai karir, tempat saya belajar, mengelola bisnis, tempat saya jatuh cinta dan patah hati, tempat sebagian teman saya berada, dan yang terpenting tempat keluarga saya. 

Yang menang menurut teman saya tentu juga akan selalu Sulsel, dengan alasan (yang jika dia gali lebih dalam di hatinya) mungkin kurang lebih sama. 

Pemenangnya bukanlah Sulsel, bukan juga Jaksel. 

The winner will be always a place we called our home. Tempat kita merasa paling diterima, tempat kita merasa paling nyaman, tempat kita merasa dicintai, tempat dimana orang yang kita cintai ada dan hadir untuk kita. Dengan segala kekurangannya, our home is always holds a special place in our hearts. 

Kalau kamu, tempat yang memenangkan hati kamu ada dimana?

You May Also Like

0 komentar